Insomnia merupakan musuh terbesar bagi penderitanya, sungguh sangat menyiksa apalagi sudah masuk tahap akut. Tak ada yang lebih menyenangkan apabila bisa tidur nyenyak seperti kebanyakan orang diluar sana. Bagi penderita insomnia, tidur cepat dan cukup adalah impian terbesar. Jadi tulisan ini saya dedikasikan bagi mereka yang saat ini berjuang melawan insomnia, sama seperti saya dulunya.
Sebelum kita lanjut lebih dalam, saya ingin bercerita sedikit tentang bagaimana insomnia ini menghancurkan karir pekerjaan saya. Yah, saya rasa teman-teman juga punya pengalaman yang sama. Mungkin juga ada yang hampir atau nyaris berada pada titik dimana insomnia menjadi penghalang karir Anda, semoga tidak kesampaian yah hehehe.
Insomnia bisa menghancurkan karir?
Tidur merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi agar sistem dalam tubuh dapat bekerja dengan baik / normal. Jika insmonia terus terjadi, bukan hanya kesehatan fisik yang akan berdampak negatif. Kesehatan jiwa juga ikut terganggu. Ini menyebabkan kualitas hidup penderita insomnia menjadi menurun.
Dulu saya bekerja disalah satu perusahaan yang berada di kota Batam. Perusahaan ini mengadopsi jam kerja 2 shift / 24 jam. Artinya per shift wajib kerja lembur diluar dari jam normal 8 jam menjadi 12 jam. Di satu sisi saya adalah orang yang sangat-sangat susah untuk tidur. Bayangkan kerja 12 jam tapi tidur hanya 2-3 jam, bahkan tidak jarang tanpa tidur semalaman. Bayangkan bagaimana tekanan batin yang saya rasakan? Stress, kurang tidur itu berakibat pada daya konsentrasi yang turun drastis, emosi memuncak, pikiran blank dan yang fatalnya kita gak bisa mengendalikan guncangan seperti lekas marah, depresi, atau cemas/gugup.
Kalo tubuh kurang istirahat, tentu kinerja kita akan menurun drastis, karena secara fisik dan mental berada pada kondisi yang tidak normal. Ketika kinerja kurang memuaskan, jelas atasan kita akan komplain, apa yang terjadi? Yah itu emosi tidak terkendali, dan akibatnya kita menjadi agresif dan memberi perlawanan sehingga kita mendapatkan respon negatif dari atasan. Inilah awal mulanya saya mendapatkan SP (surat peringatan) sampai SP ke 3 dengan kasus yang sama dan latar yang sama. Setiap SP yang diberikan oleh perusahaan tentu ada konsekuensi yang harus kita terima. Kalo dari perusahaan dulunya saya tidak di berikan OT, hingga berujung pada status kontrak yang tidak diperpanjang.
Begitulah sedikit cerita tentang pengalaman saya dulunya ketika masih insomnia, itu cuma satu sisi loh, belum lagi efek samping yang mengarah ke fisik. Yang jelas insomnia itu gak enak banget. Jadi tak usah heran para penderitanya kebanyakan kurus, tapi menurut saya bukan karena kurang tidurnya, melainkan stress karena gak bisa tidur. Coba bayangkan dah, orang lain gak bisa tidur karena stress, tapi penderita imsomnia akut, stress karena tidak bisa tidur heheh. Ok lah, kita lanjut ke pokok intinya saja.
Apa itu Imsomnia ?
Secara sederhana insomnia adalah gangguan tidur yang megakibatkan penderitanya sulit tidur dalam jangka yang berangsur-angsur. Secara medis, insomnia kelompokkan menjadi 2 tipe, yaitu tipe primer dan skunder. Tipe primer mengategorikan insomnia sebagai penyakit, karena timbul tanpa ada terkait dengan kondisi medis apapun. Untuk yang tipe sekunder ini menandakan sebagai gejala yang diakibatkan oleh kondisi medis lain, misalnya seperti haid, ibu hamil dll.
Apa penyebab insomnia?
Setidaknya para dokter mengungkap penyebab secara umum seperti gaya hidup yang kurang sehat (merokok, minum alkohol dll), stress, kondisi medis, faktor usia, obat-obatan, dll. Tapi disni saya gak akan berbicara sebagai ahli medis, karena itu bukan rana saya. Kalo menurut pengalaman saya selama ini, faktor utama insomnia adalah keterbiasaan. Kalo rokok dan alkohol kurang setuju kalo dibilang sebagai faktor utama insomnia, karena teman saya banyak perokok berat tapi gak pernah insomnia, bahkan kebanyakan teman diluar sana sehabis minum alkohol langsung berbaring lalu tidur lelap tanpa butuh waktu yang lama. Jadi yang benar itu alkohol dan rokok memperparah bukan faktor utama dalam insomia.
Bagaimana mengatasi insomnia?
Sekali lagi saya ingatkan, posisi saya disini bukan ahli medis, jadi saya berbicara menurut pengalaman bukan ilmu atau ahli. Seperti yang saya katakan diatas penyebab insomnia tidak lain adalah keterbiasaan. Jadi untuk keluar dari insomnia adalah meninggalkan kebiasaan (insomnia).
Tidak peduli dirimu pecandu rokok, peminum alkohol, gaya hidup yang kurang sehat, dll, faktanya semua itu sangat lumrah kita temukan pada lingkungan seikitar dan tidak satupun diantara mereka yang insomnia. Tetapi kalo kita sedang insomnia dan melakukan apa yang disebutkan diatas, misalnya merokok dan minum alkohol, kita akan semakin sulit untuk tidur. Jadi masalah penyebab utamanya adalah keterbiasaan.
Keterbiasaan yang dimaksud adalah respon dari otak kita yang terbiasa tidak tidur pada malam hari. Bahkan saat kamu lelah dan mengantuk sekalipun tidak membuatmu bisa tidur karena otak / pikiran kita selalu berputar seolah olah bekerja sendiri atau yang dikenal sebagai overthinking. Inilah sebenarnya masalah yang harus kita atasi.
Untuk mengatasi insomnia akibat overthinking pada malam hari sebenarnya sangat sederhana, setidaknya dengan cara dibawah ini saya bebas dari musuh bebuyutan yang selalu menyerang pada malam hari, yaitu insomnia. Berikut ini saran dari saya untuk Anda yang sedang melawan insomnia
1. Makan kacang-kacanganKacang-kacangan kaya akan vitamin yang baik untuk kesehatan otak. Selain itu kacang-kacangan juga mengandung magnesium dan triptofan yang dapat membantu otot-otot tubuh menjadi lebih rileks dan juga meningkatkan kadar melatonin dalam darah yang kemudian bisa membuatmu tidur nyenyak. Kamu cukup makan kacang-kacangan seperti kacang ijo misalnya setiap pagi sebagai sarapan, boleh juga minum soya. Dulu saya mengatasi insomnia dengan cara ini. Setiap pagi saya makan kacang ijo, hal hasil malamnya tidak butuh waktu lama untuk langsung tidur nyenyak.
2. Makan pisangKetika Anda sudah berhasil keluar dari insomnia setelah mengkonsumsi kacang-kacangan, selanjutnya untuk mencegah insomnia kembali menyerang, pisang bisa menjadi pilihan yang tepat. Pisang mengandung tryptophan, vitamin B, magnesium, dan potasium. Semua nutrisi ini bermanfaat untuk mengubah serotonin kimia dan melatonin di otak yang kemudian akan membuatmu tidur dengan nyenyak. Makanlah pisang setidaknya 1 sisir setiap minggunya. Dijamnin dah, insomnia tidak akan datang lagi ke dalam hidup Anda.
Apa yang saya sarankan diatas sudah terbukti mampu mengatasi insmonia, saya bisa tidur nyenyak dimalam hari dan tidur siang dengan mudah tanpa berjuang untuk mengontrol otak agar bisa tidur. Tak peduli merokok, dan agaya hidup yang kurang sehat. Faktanya saya tetap bisa tidur dengan lelap di malam hari walaupun saya habis merokok 10 batang sebelum tidur.