Walaupun secara hukum warga negara Indonesia diwajibkan mempunyai agama, faktanya banyak orang Indonesia yang secara terbuka menyatakan ketidak percayaannya dengan yang namanya Tuhan maupun agama. Agama yang mereka lampirkan pada identitas pribadi hanyalah sebatas formalitas.
Memang sangat menarik mengikuti pola pikir dari seorang ateis. Ateis biasanya memiliki pola pikir yang realistis. Segala sesuatu yang ada dan yang terjadi semua bisa dijawab dengan ilmu pengetahuan adalah dalih mereka untuk tidak percaya dengan Tuhan.
Memang sangat menarik mengikuti pola pikir dari seorang ateis. Ateis biasanya memiliki pola pikir yang realistis. Segala sesuatu yang ada dan yang terjadi semua bisa dijawab dengan ilmu pengetahuan adalah dalih mereka untuk tidak percaya dengan Tuhan.
Tetapi pada artikel ini saya tidak membahas pandangan mereka terhadap agama. Biarlah mereka hidup dengan tenang sesuai dengan kepercayaan dan pola pikir masing-masing😂😂. Selama mereka tidak mengusik kepercayaan kita, apa salahnya bukan? Yops, siapapun dia, baik Ateis, Teis, Agnostik, mari hidup saling menghargai keyakinan tanpa presepsi miring terhadap mereka yang berseberangan dengan keyakinan masing-masing.
![]() |
image source by: diskusi dengan ateis |
Kali ini saya mau bahas 6 negara dengan jumlah Ateis terbanyak di dunia. Sangat menarik memang pola pikir orang-orang ateis sehingga membuat kepo negara-negara mana sih yang banyak ateis_nya? Apa benar mayoritas negara yang banyak ateis_nya adalah negara maju? Baiklah mari kita simak 6 negara yang paling ateis di dunia berdasarkan hasil survei.
6 Negara Paling Ateis di Dunia
1. Cina
Walaupun mayoritas masyarakat Indonesia menganggap bahwa Cina identik dengan Kristen, namun faktanya tidaklah demikian. Negara Cina dikenal sebagai negara Ateis, negara dengan persentase penganut agama paling rendah di dunia. Kendati demikian, pemerintah Cina secara resmi mengakui 5 agama yakni Buddha, Islam, Taoisme, Kristen Protestan dan Katolik.
Sejauh ini jumlah Ateis di Cina memiliki persentase tertinggi di dunia, antara 40 hingga 49.9 % orang Tiongkok diidentifikasikan sebagai Ateis atau tidak percaya dengan yang namanya Tuhan dan agama.
Tingginya jumlah Ateis di Cina dilatarbelakangi oleh masa pemerintahan Mao Zedong yang pada saat itu merupakan ketua partai komunis Cina pada tahun 1949 hingga tahun 1976. Selama dalam pemerintahannya, Ia dengan ideologi komunisnya menekan gerekan-gerekan keagamaan karena agama dianggap sebagai cara untuk menindas kaum proletar. Selain itu, Konfusianisme yang merupakan salah satu pandangan filosfis tertua di negara tersebut juga dikenal kurangnya kepercayaan kepada Tuhan sehingga penganut dari sebuah agama tidak tersebar dengan cepat di Cina.
2. Jepang
Agama di Jepang secara historis berpusat pada Shintoisme, yang didasarkan pada ritual dan mitologi kuno Jepang. Tetapi, Shintoisme tetap saja bersifat spiritual dan tidak bisa didefiniskan sebagai ateistik. Namun Shintoisme, seperti Buddhisme di Jepang, telah mengalami penurunan jumlah pengikut dalam beberapa tahun terakhir.
Saat ini sekitar 39 persen orang di pulau-pulau jepang mengaku tidak percaya dengan yang namanya Tuhan maupun dewa-dewa kepercayaan leluhur mereka.
3. Republik Ceko
Mungkin sangat mengejutkan bagi kebanyakan orang bahwa Ceko masuk dalam daftar negara dengan jumlah Ateis terbanyak ketiga di dunia. Republik Ceko memiliki sekitar 30 hingga 39 persen warga negara yang digolongkan sebagai ateis.
Selain lemahnya dukungan terhadap greja-greja leluhur, masa lalu komunis pada tahun 1948 hingga 1989 juga menekan kebangkitan agama di negera tersebut.
4. Australia
Hukum yang menjamin kesetaraan agama pada pada tahun 1788 secara sah menggulingkan hak istimewa Greja Inggris membuat peluang agama lain masuk ke Australia melalui perdagangan, termasuk Islam dan Yahudi. Tetapi karena agama Kristen sudah merakar di Autraslia sebelumnya, mayoritas warga Australia adalah penganut Kristen.
Namun, dewasa ini, kepercayaan mayoritas terhadap agama Kristen menurun drastis dan lebih banyak warga yang mengidentifikasikan tidak percaya Tuhan. Sekitar 10 hingga 19 persen warga Australia dinyatakan tidak bergama atau dikenal sebagai"ateis". Mungkin tidak mengejutkan lagi bagi negara dengan tradisi pemerintahan sekuler.
5. Prancis
Sama halnya dengan Cina, Prancis memiliki sejarah negara yang berupaya mengurangi kekuatan institusi keagamaan di dalam pemerintahan. Revolusi Perancis pada tahun 1789 menggulingkan Katolik Roma sebagai agama negara, dan mengeluarkan peraturan baru pada tahun 1905 untuk secara resmi memisahkan urusan gereja dan negara.
Jumlah Ateis di negeri asmara ini tidak kalah banyaknya dari negara bagian Eropa, setidaknya seperlima warga negara Prancis mengaku "ateis".
6. Islandia
Isalandia merupakan salah satu negara yang ikut serta dalam membatasi penyebaran agama Katolik di pulau Eropa utara pada tahun 1550. Sehingga Katolikisasi tidak benar-benar berhasil di Islandia. Meskipun demikian, mayoritas warga Islandia masih menganut paham Lutheran dan sisanya adalah Ateis.